BATASAN
Limfoma maligna (LM) adalah proliferasi abnormal sistem lymfoid dan
struktur yang membentuknya, terutama menyerang kelenjar getah bening
KLASIFIKASI
- Limfoma
Hodgkin (LH) : patologi khas LH, ada sel – sel Reed Stern berg dan/ atau
sel hodgkin
- Limfoma
Non Hodgkin (LNH) : patologi khas non hodgkin
ETIOLOGI
Etiologi belum jelas mungkin
perubahan genetik karena bahan – bahan limfogenik seperti virus, bahan kimia,
mutasi spontan, radiasi dan sebagainya
PATOFISIOLOGI DAN GAMBARAN KLINIS
Proliferasi abmormal tumor dapat memberi kerusakan penekanan atau
penymbatan organ tubuh yang diserrang dengan gejala yang bervariasi luas.
Sering ada panas yang tak jelas sebabnya, penurunan berat badan
Tumor dapat mulai di kelenjar getah bening (nodal) atau diluar kelenjar
getah bening (ekstra nodal). Gejalanya tergantung pada organ yang diserang,
gejala sistemik adalah panas, keringat malam, penurunan berat badan.
DIAGNOSTIK
Pemeriksaan minimal :
Anamnesis dan pemeriksaan fisik : ada tumor sistem
limfoid, febris keringhat malam, penurunan berat badan, limfadenopati dann
hepatosplenomegali
Pemeriksaan laboratorium : Hb, leukosit, LED, hapusan
darah, faal hepar, faal ginjal, LDH.
Pemeriksaan Ideal
Limfografi, IVP, Arteriografi. Foto organ yang diserang,
bone – scan, CT – scan, biopsi sunsum tulang, biopsi hepar, USG, endoskopi
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan
histopatologi. Untuk LH memakai krioteria lukes dan butler (4 jenis). Untuk LNH
memakai kriteria internasional working formulation (IWF) menjadi derajat
keganasan rendah, sedang dan tinggi
Penentuan tingkat/stadium penyakit (staging)
Stadium ditentukan menurut kriteria Ann Arbor (I, II,
III, IV, A, B, E)
Ada 2 macam stage : Clinical stage dan
Pathological stage
DIAGNOSA BANDING
- Limfadenitis Tuberculosa : Histopatologi, kultur,
gejala klinik
- Karsinoma metastatik ada tumor primernya, jenis
PA adalah karsinoma]
- Leukemia, mononukleus Infeksiosa : gambaran
hematologik
PENATALAKSANAAN
LIMFOMA HODGKIN
- Therapy Medik
Konsutasi ke ahli onkologi medik (biasanya RS type A
dan B)
Untuk stadium II b, II E A dan B IV dan B, yherapi
medik adalah therapy utama
untuk stadium I B, I E A dan B terapy medik sebagai
terapy anjuran
misalnya :
obat minimal terus menerus tiap hari atau dosis tinggi
intermittenddengan siklofosfamid
dosis :
Permulaan 150 mg/m 2, maintenance 50 mg, m 2 tiap hari
atau
1000 mg/m 2 iv selang 3 – 4 minggu
Obat kombinasi intermittend siklofosfamid
(Cyclofosfamid), vinkistrin (oncovin), prednison (COP)
Dosis :
C : Cyclofosfamid 1000 mg/m 2 iv hari I
O : Oncovin 1,4 mg/m 2 iv hari I
P : Prednison 100 mg/m 2 po hari 1 – 5
Diulangi selang 3 minggu
Ideal :
Kombinasi obat mustargen, vinkistrin (oncovin),
procarbazine, prednison (MOPP)
Tidak ada formularium RSUD Dr Soetomo
- Therapy Radiasi dan bedah
Konsultasi dengan ahli yang bersangkutan
Sebaiknya melalui tim onkology (biasanya di RS type A
dan B)
LYMFOMA NON HODGKIN
Therapy Medik
Konsultasi dengan ahli onkology medik ( di RS type A
dan B)
Limfoma non hodkin derajat keganasan rendah (IWF)
Tanpa keluhan : tidak perlu therapy
Bila ada keluhan dapat diberi obat tunggal
siklofosfamide dengan dosis permulaan po tiap hari atau 1000 mg/m 2
iv selang 3 – 4 minggu.
Bila resisten dapat diberi kombinasi obat COP, dengan cara pemberian
seperti pada LH diatas
Limfona non hodgkin derajat keganasan sedang (IWF)
Untuk stadium I B, IIB, IIIA dan B, IIE A da B, terapi
medik adalah sebagai terapy utama
Untuk stadium I A, IE, IIA diberi therapy medik
sebagai therapy anjuran
Minimal : seperti therapy LH
Ideal : Obat kombinasi cyclophospamide, hydrokso – epirubicin, oncovin,
prednison (CHOP) dengan dosis :
C : Cyclofosfamide 800 mg/m 2 iv hari I
H : hydroxo – epirubicin 50 mg/ m 2 iv hari I
O : Oncovin 1,4 mg/ m 2 iv hari I
P : Prednison 60 mg/m 2 po hari ke 1 – 5
Perkiraan selang waktu pemberian adalah 3 – 4 minggu
Lymfoma non – hodgkin derajat keganasan tinggi (IWF)
Stadium IA : kemotherapy diberikan sebagai therapy
adjuvant
Untuk stadium lain : kemotherapy diberikan sebagai
therapy utama
Minimal : kemotherapynya seperti pada LNH derajat keganasan sedang (CHOP)
Ideal : diberi Pro MACE – MOPP atau MACOP – B
Therapy radiasi dan bedah
Konsultasi dengan ahli radiotherapy dan ahli onkology
bedah, selanjutnya melalui yim onkology ( di RS type A dan B)
KOMPLIKASI
Tranfusi leukemik
Superior vena cava syndrom
Ileus
KRITERIA DIAGNOSIS LNH
Riwayat pembesaran kelenjar getah bening atau
timbulnya massa tumor di tempat lain
Riwayat demam yang tidak jelas
Penurunan berat badan 10 % dalam waktu 6 bulan
Keringat malam yang banyak tanpa sebab yang sesuai
Pemeriksaan histopatologis tumor, sesuai dengan LNH
Ideal : jika klafisikasi menurut REAL, gradasi malignitas menurut
International Working Formulation
LANGKAH PENTAHAPAN (STAGING)
Pemeriksaan Laboratorium lengkap, meliputi :
Darah tepi lengkap termasuk retikulosit dan LED
Gula darah
Fungsi hati termasuk y – GT, albumin, dan LDH
Fungsi ginjal
Imunoglobulin
Pemeriksaan biopsi kelenjar atau massa tumor untuk
mengetahui sub type LNH, bila perlu sitologi jarum halus (FNAB) ditempat lain
yang dicurigai
Aspirasi dan biopsi sunsum tulang
Ct – Scan atau USG abdomen, untuk mengetahui adanya
pembesaran kelenjar getah bening pada aorta abdomonal atau KGB lainnya massa
tumor abdomen dan metastases ke bagian intra abdominal
Pencitraan thoraks (PA & lateral) untuk mengatahui
pembesaran kelenjar media stinum, b/p CT scan thoraks
Pemeriksaan THT untuk melihat keterlibatan cincin
waldeyer terlibat dilanjutkan dengan tindakan gstroskopy
Jika diperlukan pemeriksaamn bone scan atau bone
survey untuk melihat keterlibatan tulang
Jika diperlukan biopsi hati ( terbimbing )
Catat performance status
Stadium berdasarkan Aun Amor
Untuk ekstra nodal stadium berdasarkan kriteria yang
ada
THERAPY
Pilihan Pengobatan
Derajat keganasan rendah (DKR/Indolen) : pada
prinsipnya simptomatik
Kemo therapy : obat tunggal atau ganda (peroral), jika
dianggap perlu (cychlopospamide, oncovin dan prednison)
Radiotherapy : low dose TOI + involved field
radiotherapy atau involved field radiotherapy saja
Derajat keganasan menengah (DKM)/Agresif Lymfoma
Stadium I : kemotherapy (CHOP/CHV mp/BU) +
Radiotherapy
Stadim II – IV : Kemotherapy parenteral kombinasi,
radio therapy berperan untuk tujuan paliasi
Derajat kegansan tinggi (DKT)
DKT limfoblastik (LNH – Limfoblastik)
Selalu diberikan pengobatan seperti leukemia
lymfoblastik acut (LLA)
Reevaluasi hasil pengobatan dilakukan pada :
Setelah siklus kemotherapy keempat
Setelah siklusn pengobatan lengkap
PENYULIT
Akibat langsung penyakitnya :
Penekanan terhadap organ, khususnya jalan nafas, usus
dan saraf
Mudah terjadi infeksi, bisa total
Akibat efek samping pengobatan
Aplasi sunsum tulang
Gagal jantung akibat golongan obat antrasiklin
Gagal ginjal akibat sisplatinum
Kluenitis akibat obat vinkristin
dll
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
- Pengkajian
Pengumpulan data
Identitas
Nama, umur, jenis kelamin, agama , suku dana kebangsaan, pendidikan,
pekerjaan, alamat, nomor regester, tanggal Masuk Rumah Sakit , diagnosa medis
Keluhan Utama
Keluhan yang paling dirasakan adalah nyeri telan
Riwayat penyakit sekarang
Alasan MRS
Menjelaskan riwayat penyakit yang dialami adalah pasien mengeluh nyeri
telan dan sebelum MRS mengalami kesulitan bernafas, penurunan berat badan,
keringaty dimalam hari yang terlalu banyak, nafsu makan menurun nyeri telamn
pada daerah lymfoma
Keluhan waktu didata
Dilakukan pada waktu melakukan pengkajian yaitu
keluhan kesulitan bernafas, dan cemas atas penyakit yang dideritanya
Riwayat kesehatan Dahulu
Riwayat Hypertensi dan Diabetes mielitus perlu dikaji
dan riwayat pernah masuk RS dan penyakit yang pernah diderita oleh pasien
Riwayat kesehatan keluarga
Terdapat riwayat pada keluarga dengan penyekit vaskuler : HT, penyakit
metabolik :DM atau penyakit lain yang pernah diderita oleh keluarga pasien
ADL
Nutrisi : Perlu dikaji keadaan makan dan minum pasien
meliputi : porsi yang dihabiskan susunan menu, keluhan mual dan muntah, sebelum
atau pada waktu MRS, dan yang terpenting adalah perubahan pola makan setelah
sakit, terutama menyangkut dengan keluhan utama pasien yaitu kesulitan menelan
Istirahat tidur : dikaji kebiasaan tidur siang dan
malam, berapa jam sehari dan apakan ada kesulitan waktu tidur dan bagaimana
perunbahannya setelah sakit klien dengan LNH
Aktifitas : Aktifitas dirumah ataua dirumah sakit
apakah ada kesenjangan yang berarti misalnya pembatasan aktifitas, pada klien
ini biasanya terjadi perubahan aktifitas karena adanya limfoma dan penuruna
aktifitas sosial karena perubahan konsep diri
Eliminasi : Mengkaji kebiasaan eliminasi alvi dan uri
meliputi jumlah, warna, apakah ada gangguan.
Personal Hygiene : mengkaji kebersihan personal
Hygienemeliputi mandi, kebersihan badan, gigi dan mulut, rambut, kuku dan
pakaian dan kemampuan serta kemandirian dalam melakukan kebersihan diri
Data Psikologi
Perlu dikaji konsep diri apakah ada gangguan dan bagaimana persepsi klien
akan penyakitnya terhadap konsep dirinya
Perlu dikaji karena pasien sering mengalami kecemasan terhadfap penyakit
dan prosedur perawatan
Data Sosial
Bagaimana hubungan klien dengan keluarga dan bagaiman peran klien dirumah
dan dirumah sakit
Pada klien dengan LNH mungkin terjadi gangguan interaksi sosial karena
perubahan body image sehingga pasien mungkin menarik diri
Data Spiritual
Bagaimana persepsi klien terhadap penyakit dan hubungan dengan agama yang
dianut
Pemeriksaan Fisik
Secara umum
Meliputi keadaan pasien
Kesadaran pasien
Observasi tanda – tanda vital : tensi, nadi, suhu dan
respirasi
TB dan BB untuk mengetahui keadaan nutrisi
Secara khusus :
Dilakukan secara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi yamh meliputi
dari chepalo kearah kauda terhadap semua organ tubuh antara lain
Rambut
Mata telinga
Hidung mulut
Tenggorokan
Telinga
Leher sangat penting untuk dikaji secara mendetail
karena LNH berawal pada serangan di kelenjar lymfe di leher mel;iputi diameter
(besar), konsistensi dan adanya nyeri tekan atau terjadi pembesaran
Dada Abdomen
Genetalia
Muskuloskeletal
Dan integumen
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium. EKG, Rontgen thoraks serta therapy yang diperoleh klien dari
dokter
Analisa Data
Data yang dikumpulkan dikelompokkan meliputi : data subyektif dan data
obyektif kemudian dari data yang teridentifikasi masalah dan kemungkinan
penyebab dapat ditentukan yang menjadi acuan untuk menentukan diagnosa
keperawatan.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah tahap dari perumusan
masalah yang menentukan masalah prioritas dari klien yang dirawat yang
sekaligus menunjukkan tindakan prioritas sebagai perawat dalam mengahadapi
kasus LNH.
- Perencanaan
Membuat rencana keperawatan dan menentukan pendekatan yang dugunakan untuk
memecahkan masalah klien. Ada 3 tahap dalam fase perancanaan yaitu menetukan
prioritas, menulis tujuan dan perencanan tindakan keperawatan.
- Pelaksanaan.
Pelaksanaan merupakan realisasi dari rencana keperawatan yang merupakan
bentuk riil yang dinamakan implementasi, dalam implementasi ini haruslah
dicatat semua tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap klien dan setiap
melakukan tindakan harus didokumentasikan sebagai data yang menentukan saat evaluasi.
- Evaluasi
Evaluasi adalaha merupakan tahapa akhir dari pelaksaan proses keperawatan
dan asuhan keperawatan evaluasi ini dicatatat dalam kolom evaluasi dengana
membandingkan data aterakhir dengan dengan data awal yang juga kita harus
mencatat perkembangan pasien dalam kolom catatan perkembangan.
DAFTAR PUSTAKA
- Norton Healthcare.Lymphoma Cancer
Prevention.www.
- Leukemia and Lymphoma Society.Lymphoma.2007.www.leukemia-lymphoma.org
- Mayo Clinic.Hodgkin;s Disease.2007.www.mayoclinic.com
- Mayo Clinic.Non-Hodgkin Lymphoma
- The Leukemia and Lymphoma Society.The Lymphomas: A Guide for Patients
and Caregivers.www.LLS.org